Berawal dari hobi modifikasi mobil, Seno, pria kelahiran Semarang 30 tahun yang lalu memulai bisnis interior mobil di Jl. Papandayan No. 4 Semarang
Rumah berpagar tembok berwarna coklat, sama sekali tidak mengesankan bahwa itu adalah bengkel interior mobil. Yang menunjukkan bahwa itu adalah bengkel hanyalah papan nama kecil warna kecil ukuran 50 x 30 cm bertuliskan CENTRAL JOK. Padahal di dalamnya aktivitas pembuatan jok, karpet, plafon, bungkus dashboard selalu terjadi setiap hari.
Menurut Seno, itu dilakukan untuk menjaga keamanan dan privasi pemilik mobil yang sedang dikerjakan. Dengan alasan itu pula bengkelnya tidak serta merta menerima semua order yang masuk, bukannya ditolak tapi diberi daftar tunggu, sehingga para pemilik mobil masih bisa menggunakan kendaraannya. Karena berdasarkan pengalaman pribadinya ada bengkel yang sebetulnya tidak sempat untuk mengerjakan order tapi tetap diterima (krn takut kehilangan order), sehingga kendaraan pemilik malah nongkrong di bengkel tapi tidak dikerjakan sama sekali.
Dengan banderol harga yang bersahabat dan kualitas yang selalu terjaga, perlahan tapi pasti bengkel yang sudah berdiri sejak 5 tahun yang lalu sudah memiliki langganan setia. Bahkan ada juga pemilik mobil dari Jakarta yang sengaja membawa mobilnya ke Semarang hanya untuk mengganti jok dan karpet mobil kesayangannya.
Untuk menjaga kualitas pekerjaannya Seno tidak sayang untuk mengganti jok bikinannya yang sudah jadi walaupun tanpa diminta oleh pemilik mobil. Menurut dia, mungkin pemilik mobil karena kurang paham menganggap kekurangan kecil tidak masalah, tapi bagi pria penyuka otomotif ini, hal ini sangat mengganggu kualitas hasil pekerjaannya, karena jok maupun interior hasil bikinannya adalah juga merupakan media iklan yang efektif. Dengan hasil yang berkualitas dan terjaga, orang yang melihat kondisinya pasti akan menanyakan dimana interior mobil tersebut dikerjakan
Rumah berpagar tembok berwarna coklat, sama sekali tidak mengesankan bahwa itu adalah bengkel interior mobil. Yang menunjukkan bahwa itu adalah bengkel hanyalah papan nama kecil warna kecil ukuran 50 x 30 cm bertuliskan CENTRAL JOK. Padahal di dalamnya aktivitas pembuatan jok, karpet, plafon, bungkus dashboard selalu terjadi setiap hari.
Menurut Seno, itu dilakukan untuk menjaga keamanan dan privasi pemilik mobil yang sedang dikerjakan. Dengan alasan itu pula bengkelnya tidak serta merta menerima semua order yang masuk, bukannya ditolak tapi diberi daftar tunggu, sehingga para pemilik mobil masih bisa menggunakan kendaraannya. Karena berdasarkan pengalaman pribadinya ada bengkel yang sebetulnya tidak sempat untuk mengerjakan order tapi tetap diterima (krn takut kehilangan order), sehingga kendaraan pemilik malah nongkrong di bengkel tapi tidak dikerjakan sama sekali.
Dengan banderol harga yang bersahabat dan kualitas yang selalu terjaga, perlahan tapi pasti bengkel yang sudah berdiri sejak 5 tahun yang lalu sudah memiliki langganan setia. Bahkan ada juga pemilik mobil dari Jakarta yang sengaja membawa mobilnya ke Semarang hanya untuk mengganti jok dan karpet mobil kesayangannya.
Untuk menjaga kualitas pekerjaannya Seno tidak sayang untuk mengganti jok bikinannya yang sudah jadi walaupun tanpa diminta oleh pemilik mobil. Menurut dia, mungkin pemilik mobil karena kurang paham menganggap kekurangan kecil tidak masalah, tapi bagi pria penyuka otomotif ini, hal ini sangat mengganggu kualitas hasil pekerjaannya, karena jok maupun interior hasil bikinannya adalah juga merupakan media iklan yang efektif. Dengan hasil yang berkualitas dan terjaga, orang yang melihat kondisinya pasti akan menanyakan dimana interior mobil tersebut dikerjakan